Latihan soal : Bunyi, Rasa, Penglihatan, Sentuhan dan Bau

 

Nama : Nur Azizah Gani

Nim : B50121056

Kelas : A

Mata Kuliah : Creative Writing

Aku memandang jalanan raya pada sore hari ini dengan sendu, bunyi kendaraan motor dan mobil yang begitu berisik nyaring masuk kedalam telingaku, langit yang mulai mengeluarkan warna jingga nya menandakan senja sudah datang kembali menyapa bumi. rasanya pemandangan ini sangat indah untuk dipandang, perkataan Haikal memang benar. Indahnya senja sangat candu. Aku tersenyum kecil memanang langit lamat – lamat.

Harum sebuah parfume yang lewat begitu saja menyapa penciumanku tanpa pamrih berhasil membuatku tertengun. Harum parfume seperti sabun yang segar itu benar – benar mirip dengan harummu, haikal. Benar – benar mirip.

Aku mengedarkan pandangan dan tidak mendapati siapapun disekitarku, sepertinya orang yang memilik harum seperti haikal sudah menghilang entah kemana. Harum yang benar – benar membuatku kembali merindukan sosok haikal disampingku.

Sosok laki – laki yang selalu ada untukku, yang selalu menghiburku disaat sedih, yang selalu menyanyikan lagu ketika aku susah tertidur saat malam, yang selalu mengelus kepalaku dan memelukku disaat aku merasa jatuh. Sosoknya benar – benar memperlakukan ku sangat baik.

Satu hal yang tidak kusuka dari haikal adalah dia orang yang selalu berpura – pura kuat. Dia tidak membiarkan aku masuk kedalam masalahnya untuk membantunya keluar, aku sangat ingin melakukan hal yang sama yang haikal lakukan untukku tapi bagi haikal itu tidak perlu. Karena katanya, takut merepotkan.

Aku benar – benar tidak mengerti dengan pola pikirnya seperti itu. Bukannya mempunyai sebuah hubungan itu berarti sudah siap untuk saling bantu dan saling merepotkan ?

Aku benar – benar membencinya yang suka berbohong bahkan berbohong tentang kesehatannya.

Haikal mengidam kanker paru – paru stadium akhir. Aku tahu saat tidak sengaja mendengar obrolannya dengan ibunya saat ingin mengunjunginya yang sedang sakit saat itu. Aku masih sangat ingat perdebatan antara dia dan ibunya hari itu.

“Haikal sampai kapan kamu mau sembunyiin ini dari zara ? dia pacar kamu! Dia berhak tau kal!”

“ma aku tau! Aku tau tapi kasih aku waktu!”

“sampai kapan haikal ? ha ? sampai kamu udah sekarat baru mau kasih tau dia ? kamu mikirin dia ga si ?!”

“aku mikirin dia ma! Jelas aku mikirin! Tapi gimana cara haikal kasih tau tentang itu ke zara ma ?! Gimana ?! haikal bilang kalau sisa hidup haikal tinggal enam bulan gitu ?!”

Saat mendengar itu, sontak bekal yang aku bawa terjatuh membuat keduanya langsung sadar akan keberadaanku. Aku lemas saat itu dan marah besar ke haikal yang menangis dan terus meminta maaf.padaku.

Hubunganku dan haikal sudah berjalan tiga tahun lebih, dan akan memasuki empat tahun tepat saat haikal berpulang ke tempat peristirahatannya untuk selamanya. Jangan Tanya bagaimana perasaanku. Bagaimana sakitnya aku.

Makanan kesukaanku yang bahkan dulu terasa begitu nikmat sekarang berganti dengan hambar. Haikla selalu mengatakan padaku untuk terus tersenyum meskipun dia sudah pergi nantinya. Tapi apa kesannya tidak jahat ? haikal yang justru jadi alasan tersenyumku malah pergi.bagaimana aku bisa kembali tersenyum ?

Sebelum pergi, haikal menitipkan sebuah kalung untukku, huruf H&Z besar terukir indah dikalung itu. Kata haikal, kalung ini sebagai pengganti dia untuk mengguatkanku. Katanya, dia akan selalu menjagaku dan berada disisiku. Sedikit lucu sebenarnya mendengar perkataannya yang jelas hanya pemanis saja. Tapi, rasanya sosok haikal benar – benar selalu ada untukku.

Sekarang rasanya dia tengah duduk disampinku dan terus mengatakan hal yang sama tentang senja padaku yang sudah bosan mendengarnya. “senja itu indah kan ? mau diliat terus – menerus pun bukan membuat bosan justru membuat makin jatuh cinta. Begitu juga saat aku melihat kamu Ra, aku kalau lihat senja pasti selalu keingat kamu. Itu juga salah satu alasan aku suka senja. Karena senja itu mirip seperti kamu” begitu katanya.

Aku menyuapi es krim coklat cup yang sudah mulai mencair dengan mata yang mulai memanas lalu tak lama tergantikan dengan air mata yang jatuh dan tidak sengaja masuk kedalam mulutku. Rasa manit dan asin yang bercampur menjadi satu dalam mulutku bukan lah hal yang besar. Es krim ini enak karena ini adalah salah satu es krim favorite haikal. Haikal benar, es krim ini rasanya tidak terlalu manis dan tidak bikin eneg. Rasanya benar – benar pas.

Haikal, maaf ya ? tapi aku benar – benar merindukan sosokmu meskipun sudah satu tahun berlalu. Haikal nanti disana, saat kita bertemu kembali, kita ngobrol banyak ya ? aku benar – benar rindu kamu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puluhan Buaya Liar Sungai Palu Mulai Memasuki Pemukiman Warga, membuat Warga Menjadi Resah!